Skip to content

Raun Sabalik Tour | Route #3 – Darmasraya

Darmasraya memiliki kesan tersendiri sebagai bagian dari wilayah Sumatera Barat. Hal ini sangat menarik, karena pada dasarnya wilayahnya ini diramaikan oleh warga pendatang seperti wilayah Jawa. Terutama dalam agenda transmigrasi angkatan darat atau yang kemudian di kenal dengan wilayah Transad. Entah kebetulan atau berkaitan, di daerah ini juga terdapat banyaknya peninggalan sejarah yang berkaitan dengan kerajaan- kerjaan Jawa pada masa lampau. Kami tidak akan berusaha sok tau soal itu, teman-teman bisa temukan sendiri narasi tentang ini dipencarian teman-teman. Tapi, bagi kami sensasi manggung di Darmasraya sangat menarik sekali. Mengingat musik kami adalah pengembangan dari karakter musik melayu Sumatera, secara khusus Minangkabau, dan populer, adalah tantangan tersendiri dapat menghibur masyarakat multi-etnis yang didominasi oleh Minangkabau dan Jawa ini.

Kedatangan kami ke Darmasraya kali ini adalah dalam rangka memenuhi rute ketiga dari rangkaian tur Raun Sabalik, menyongsong perhelatan satu dekade Orkes Taman Bunga. Masih dengan mitra yang sama kali ini kami berkolaborasi lagi dengan agenda Festival Pamalayu. Sebelumnya kami datang ke daerah ini pada awal tahun 2020 lalu, sedikit berbeda dengan venue sebelumnya: Candi Padang Roco, kali ini Festival Pamalayu diselenggarakan di Candi Pulau Sawah. Kami kira jaraknya tidak begitu jauh dari venue sebelumnya, hanya saja dari hotel ternyata cukup jauh.

Panggung Festival Pamalayu kali ini suasanya pun hampir sama. Berdekatan dengan candi, berdiri diantara pohon-pohon karet, dan pohon lainnya, dan berdekatan dengan sungai. Seperti Solok Selatan, Darmasraya wilayahnya juga cukup panas. Jadi venue seperti itu cukup berkesan.

Kali ini harus kami akui, bahwa ada sedikit kendala dengan perangkat soundsystem yang disediakan oleh penyelenggara. Hasil ketika cek sound berbeda ketika kami telah berada di panggung, belum lagi ternyata ada beberapa alat musik kami dan mic tidak menyala tiba-tiba saat pertengan permainan. Hal ini cukup mengecewakan dan mengganggu mood pemain. Untuk saja para pemain saling bekerja sama melakukan impovisasi cepat, dan berupaya memaklumi segala keterbatasan. Semoga saja penonton juga memaklumi jikalau ada kekurangan.

Malam itu darmasraya cukup melelahkan, karena dari Solok Selatan kami langsung ke lokasi ini dan hanya sempat istirahat sebentar di hotel. Dan malam itu kami memutuskan untuk balik ke Kota Padangpanjang, sebab ada beberapa anggota yang juga punya agenda lain di hari berikutnya. Sementara itu, kami bersiap-siap untuk kota selanjutnya: Pekanbaru!

Mampir ke halamanĀ SADEKADE

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *