Solok Selatan memang jarang kami kunjungi, namun bukan berarti kami tidak pernah manggung di sini. Kami selalu rindu alamnnya yang indah. Dari Padangpanjang hingga Solok Selatan, tepatnya di Padang Aro, ada banyak lanskap yang selalu memanjakan mata, yang membuat kami sulit untuk tidur selama perjalanan. Ya, selain pemandangan yang indah, tentu juga menegangkan dan bikin mual. Ada banyak tikungan dan jalur yang semput. Untung saja Bang Miki, adalah driver yang handal dan cukup hapan medan Solok Selatan ini. Hanya saja, si tukang mual Tonoik, Iam, dan Koto kehilangan suara selama perjalanan.
Ada banyak lanskap hijau yang menyegarkan mata. Danau-danau yang luas, perkebunan teh, bukit-bukit, lembah, dan sungai-sungai, begitu banyak. NAh, yang paling khas dari lokasi ini adalah wisata “Seribu Rumah Gadang”, yup, seperti yang tertuang dalam lirik Raun SAbalik.
Jadwal dan rute tur kali ini bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan RI atau biasa kita sebut 17an. Pemilihan lokasi tur kali ini sebenarnya gayung bersambut dengan pemerintah Solok Selatan, yang katanya bupatinya juga senang musik Orkes Taman Bunga, dan ingin menghibur warga Solok Selatan. Kesempatan ini kami susun dalam rute kedua Tur Raun Sabalik ini.
Panggung yang sangat hikmat, seru, dan berkesan. Menyadari bertepatan dengan perayaan 17an, kami memnyempatkan menyiapkan aransemen sederhana lagu-lagu nasional. Menghdirkan mood yang hikmat dan tenang. Selanjutnya, tentu, kemerdekaan ini harus kita rayakan dengan berjoget. Pertunjukan yang cukup melelahkan malam itu, karena Solok Selatan pun suhunya cukup panas walau beberapa kali pawang tidak sanggup menahan hujan.
MAlam itu, ssetelah pertunjukan selesai, kami langsung ke rute #3: Darmasraya!
Terima kasih mokalino, Solok Selatan.